Kamis, 22 Desember 2016

ibuku



www.google.com

       Orang tua adalah hal terpenting dalam hidup ini, tanpanya saya tidak bisa apa-apa. Orang tua merupakan pahlawan dalam hidup saya, orang yang selalu memberi segalanya bagi saya dan sebagai panutan dalam hidup ini. Hari ini bertepatan dengan hari ibu saya akan menceritakan betapa berjasanya seorang ibu dalam hidup ini disamping jasa ayah. Ibu bagi saya adalah sumber motivasi saya dalam kehidupan ini orang yang selalu memberi semangat, dukungan (materi atau non materi), dan doanya selalu mengiringi  disetiap langkah saya, orang yang selalu sabar disaat saya berbuat salah maupun khilaf dalam perkataan maupun perbuatan. Dalam kesalahan yang saya buat sosok ibu selalu memberi nasihat-nasihat yang lembut namun menyentuh dalam hati saya dan disitulah saya merasa betapa bodohnya diri ini akan kesalahan yang saya lakukan. Disetiap kesalahan yang saya lakukan disitu terselip sepucuk doa dari ibu agar anaknya kelak menjadi anak yang berbakti kepada orang tua, agama, bermanfaat bagi masyarakat, bangsa ini, dan tidak mengulangi untuk kedua kalinya.Orang yang mengandung selama 9 bulan, melahirkan, dan menjadi madarasah pertama bagi saya di dunia ini. Orang yang selalu merawat saya dikala sakit dan menyuapi saya apabila badan ini sulit untuk digerakkan. orang yang selalu tegar walaupun sebenarnya hatinya terluka akan tingkah laku anaknya. Betapa besar jasa, pengorbanan, dan tanggung jawab dari seorang ibu dalam hidup ini. Saya baru sadar akan beratnya tanggungjawab seorang ibu, dia yang selalu memenuhi segala kebutuhan dalam rumah tangga.  Ibu maafkanlah anakmu ini yang masih belum bisa membalas semua jasa, dan pengorbanan yang engkau lakukan selama ini dan untuk selamanya. Dan maafkan anakmu ini yang selama 20 tahun yang berlalu sering membuat ibu marah, kecewa, dan sedih. Terlalu sulit diungkapkan dengan kata-kata apabila membicarakan jasa, pengorbanan yang telah engkau berikan kepada saya I Love My Mother.

Rabu, 21 Desember 2016

Filosofi Hujan




www.google.com
Belajarlah dari hujan walau datangnya dengan pekatnya awan, dibalik itu banyak orang yang terinspirasi. Walau dicerca dan dicaci ia tetap konsisten dengan tujuannya. Walau disalahkan ia hanya tersenyum dan ikhlas memberikan lagi.
Seandainya hujan turun secara langsung maka tidak ada seni didalamnya, ia turun perlahan walaupun hakekatnya deras. Setalah orang-orang takut akan hujan, mencerca menghina hujan,..ia tetap memberi senyum pelangi nan indah.

Jumat, 16 Desember 2016

Pewarnaan Tekstil dari Limbah Gambir



www.google.com

Gambir merupakan tumbuhan perdu setengah merambat atau memanjat dengan percabangan memanjang dan mendatar. Pada umumnya gambir digunakan untuk menyirih, namun kegunaan yang lebih penting adalah sebagai penyamak kulit dan pewarna. Gambir juga mengandung katekin (catechin), suatu bahan alami yang bersifat antioksidan.

Nah,,, Balai Riset dan Standarisasi Industri Padang melakukan inovasi dari tanaman gambir yaitu pewarnaan tekstil dari  limbah gambir. Gambir merupakan komoditi yang banyak digunakan sebagai tanaman baku industri. Limbah gambir merupakan cairan dari hasil samping pengolahan tanaman gambir yang berwarna coklat kemerahan sampai coklat kehitaman. Didalam limbah cair gambir, masih banyak mengandung senyawa aktif salah satunya senyawa tannin yang dimanfaatkan sebagai sumber zat warna alam untuk pewarna tekstil.

Balai Besar Riset dan Standarisasi Industri Padang, telah melakukan penelitian limbah gambir sebagai pewarna tekstil pada kain sutera dengan warna bervariasi tergantung bahan pembangkitnya warna yang dipakai.

Untuk warna kuning sampai kuning keemasan dipakai tawas sebagai pembangkit warnannya. Warna coklat kemerahan dengan kapur sirih dan untuk warna hijau sampai hijau kehitaman dibangkitkan dengan tunjung.

Proses pembuatan dan pewarnaannya

1.      Persiapan Limbah

Limbah cair dari gambir dipanasi sampai suhu 70 derajat celcius.

2.      Proses Mordanting

Kain sutera direbus dalam larutan tawas selama 1 jam pada suhu 90 derajat celcius, lalu didinginkan selama 1 malam , kemudian kain dibilas (tanpa diperas) dan selanjutnya dikeringkan.

3.      Proses Pencelupan

Kain yang telah dimordan lalu dicelupkan kedalam limbah gambir (30 x berat kain) pada suhu 70 derajat celcius selama 15 menit. Kemudian diangkat dan dikeringkan dengan angin, untuk  mendapatkan warna yang lebih pekat, lakukan pencelupan ulang selama 4 kali.

4.      Proses Fiksasi

Kain yang telah dicelup lalu direndam ke dalam larutan pembangkit warna tawas, kapur sirih, dan tunjuk selama 15 menit. Kemudian dicuci bersih sampai air cucian tidak berwarna lagi. Selanjutnya direndam dalam larutan sabun batangan sambal diaduk-aduk selama 10 menit. Terakhir kain diangkat dan dicuci bersih tanpa diperas. Kemudian dikeringkan (tidak dijemur langsung dibawah sinar matahari).